
Salahkah elemen bangsa ini bila prihatin tehadap seseorang yang tertindas di tengah bangsa yang sangat kaya? salahkah bila kita mencintai orang-orang dijalanan yang membutuhkan sesuap nasi dengan jalan meminta-minta? Memang tidak ada yang salah dengan semua itu, tetapi apakah anda juga berpikir bahwa sekarang makin banyak orang-orang yang dengan cara apapun mulai menganggap pekerjaan pengemis adalah pekerjaan yang menggiurkan, dan yang lebih parah lagi sebenarnya dengan menjadi lemahnya daya juang salah satu elemen bangsa, yang cenderung menengadah tangan dari pada harus menyingsingkan lengan baju untuk mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup
Coba kita hitung berapa yang diberikan bangsa ini untuk menumbuhkan generasi yang hanya bisa menengadahkan tangan mereka kepada para "pemurah".
Ada teman saya yang sengaja menyediakan recehan lebih dari Rp. 100.000,- per bulan hanya untuk persiapan apabila ada yang minta-minta di lampu merah. saya mencoba membuat survei kecil, berapa kira-kira yang mereka sediakan untuk pengeluaran yang satu ini. yang membuat saya tercengang adalah dari sekitar 100 orang yang saya tanya ternyata 27% diantaranya menyediakan lebih dari Rp. 100.000,- sebulan, 39% menyediakan antara Rp. 50.000,- s/d Rp. 100.000,- per bulan dan 34% dibawah Rp. 50.000,-/bulan.
Kalau saya ambil rata-rata ternyata Masing-masing menyediakan Rp.25.000/bulan hanya untuk pengeluaran ini saja. Coba anda renungkan, dalam satu bulan pernahkan anda memberikan uang kepada salah satu dari kalangan ini????

Pengemis bukan lagi profesi yang memalukan karena dengan Triliunan rupiah yang dikeluarkan oleh "sang pemurah" ini bisa menghidupi mereka. Makanya tidaklah heran ada suatu daerah yang disebut sebagai desanya pengemis, dan mereka tidak malu disebut pengemis karena ternyata dengan mengemis mereka bisa hidup layak di kampungnya.
Saya hanya meratapi bangsa kaya ini terpuruk di level negara yang sedang berkembang dan bukan negara maju. Saya hanya meratapi setiap pemerintah menaikan harga BBM selalu di sertai dengan pemukulan para mahasiswa yang menentang kenaikan ini. Yang membuat saya menyesali karena katanya para pendemo ini membela nasib rakyat miskin yang sangat banyak di negara yang "KAYA". MENGAPA??? apakah saya sedang menyanyikan lagu dangdut??? "mengapa ... mengapa.... mengapa hidupku merana???" tak mungkin.... tak mungkin..... """""
Dalam asumsi saya saya tidak menggunakan rata-rata Rp. 25.000,- karena setelah saya tanya sama beberapa teman, masa sih segitu gede uang yang terbuang oleh "sang pemurah" setiap bulannya (TANPA DISADARI), makanya saya menggynakan ASUMSI Rp. 15.000,-. KALAU KITA SEMUA BERTEKAD Mengorbankan Rp. 15.000 saja dan 10% Rakyat kita berpartisipasi di dalamnya setiap bulan, dan dikelola oleh orang-orang yang mencintai bangsa : coba lihat apa yang anda bisa berikan untuk menyelamatkan bangsa ini???? Rp. 390.000.000,- akan terkumpul setiap bulannya, ada Rp. 4.680.000.000.000 setiap tahunnya.
Apa yang bisa kita lakukan dengan RP. 4,68 T ???????
Berapa biaya yang bisa kita buat untuk membuat Penggilingan padi di masing masing desa?
Berapa biaya yang bisa di buat untuk mendirikan pabrik pengolahan Minyak sawit sehingga minyak sawit tidak mahal kita beli.
Berapa bakyak yang bisa kita buat tempat-tempat pembelian ikan hasil tangkapan nelayan bangsa ini?
Berapa banyak truk yang bisa kita beli untuk sarana pengangkutan hasil bumi?
Apabila kita berikan sebagai layanan GRATIS (karena dikumpulkan dari hasil kemurahan hati "pemurah bangsa"), oh betapa indahnya hidup ini.......
Tahukah anda berapa Luas negara Indonesia??? 1,904,569 km2
Tahukah anda Mengapa Orang Jepang dan Yahudi di cap sebagai orang-orang pintar?? Katanya mereka banyak makan Ikan, dan Tahukah anda berapa besar Potensi ikan yang di miliki oleh Indonesia???? tetapi kenapa orang-orang kita tidak bisa disebut pintar???

Tahukah anda bahwa dengan penerapan teknologi pertanian, satu batang pohon singkong bisa menghasilkan 75-100 kg singkong?

Tahukah berapa banyak lahan di INdonesia yang bisa di tanami singkong???????, Taukah anda kenapa anak-anak kita suka disebut "Anak Singkong?"
Tahukah anda apa yang bisa kita buat dari singkong kita???
Tahukah anda bahwa dengan penerapan teknologi pada pertanian padi, jagung dan ternak bisa menghasilkan produk-produk yang luar biasa?
Pernahkah anda mendengar bahwa Kebun jagung terpadat di asia tenggara justru ada di salah satu daerah di INdonesia?
Tahukah anda bahwa nutrisi untuk tumbuhan dan ternak penemunya adalah asli orang Indonesia.
Kalau kita tahu bahwa banyak potensi di Indoensia kita tentu harus menyesali kenapa negara kita disebut tidak pintar dan disebut negara miskin, karena menurut survei jumlah penduduk miskin di INdoensia masih sekitar 32%. Saya setuju dengan anekdot yang mengatakan bahwa Otak pemimipin negara mana yang paling "FRESH" di dunia, ternyata ada di Indoensia???? karena katanya otak tersebut tidak pernah dipakai untuk berpikir..... WALAHHHHHH (kata Orang Perancis)
Pantas saja kita negara dengan potensi kekayaan berlimpah, tetapi kita harus berhutang untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Tahukah anda berapa PAJAK yang dipungut negara dari Bangsa ini?????
coba kita hitung kalau setiap kepala dipungut Rp. 1000,- saja setiap bulan, ada Rp. 260.000.000.000 Setiap Bulannya (Rp. 260 M) walahhhhhhhh. Rp. 3,12 T setiap Tahun.
Kalau wajib dikumpulkan selama 10 Tahun saja, terus bangun sekolah dan gratiskan, mungkin anak-anak bangsa kita ini akan jadi orang-orang pintar (ITU baru dari Rp 1000/kepala) kalau Rp. 15.000???
AMAZING.... Kemana Pemimpin kita selama ini??? maka benar kata orang-orang kalau pemimpin kita mau pakai otak mereka sedikit saja, pasti negara kita tidak akan seperti sekarang ini.
COBA SAJA KITA TANYA PADA RUMPUT YANG BERGOYANG.
Mungkin saya seperti Jhon Lennon, yang hanya bisa bermimpi...... Tetapi seperti Jhon Lenon saya berharap suatu hari nanti bangsa ini bisa menjadi satu... I hope some days you join us.... and the world would live as one.
No comments:
Post a Comment