Beberapa bidang lomba di
Lomba kompetensi Siswa SMK telah diikut sertakan dalam Lomba kompetensi di
Tingkat Asia Tenggara (Asean Skill Competition – ASC) dan Dunia (Worldskills
Competition – WSC).
Level kompetensi di ASC dan WSC saat ini masih ada jenjang yang
cukup dalam, sementara tujuan dari keikutsertaan kita diajang tersebut bukan
hanya jadi penggembira saja tetapi diharapkan bisa menjadi ajang meraih
prestasi.
Untuk Lomba keterampilan, faktor yang terpenting dalam mempersipkan
peserta sangat dipengaruhi oleh kesiapan para peserta. Dan kesiapan peserta ini
akan sangat tergantung pada :
- Mental peserta (motivasi, minat)
- Pemahaman terhadap Lomba, peraturan lomba, level keterampilan lawan
- Program pelatihan didalam mempersiapkan peserta
- Penunjang alat yang digunakan
- Waktu/ lamanya waktu pelatihan.
Dilihat dari usia para peserta LKS dan tingkat keterampilan para
juara LKS masih memerlukan waktu dan porsi latihan yang cukup sebelum siap dalam
ajang ASC ataupun WSC.
Ide idealnya seharusnya ada keterkaitan antara penyelenggara lomba
LKS di kemendiknas dan Selekda/Seleknas ASC di kemenaker harus ada koordinasi
agar nantinya system seleksi/ lomba kompetensi di tingkat nasional bisa terintegrasi
dalam mencetak putra-putri terbaik bangsa.
USULAN 1
Tetapi dengan adanya beberapa kendala yang berkaitan dengan
peraturan dan kebijakan antar departemen yang tidak mudah dijembatani, maka
Untuk Bidang-bidang yang dilombakan di ASC maupun WSC, dalam LOMBA KOMPETENSI
SISWA TINGKAT NASIONAL HARUS :
- Level Soal di LKS harus minimal sama dengan Soal ASC, SUPAYA juara dalam LKS nantinya bisa diikutkan dalam seleksi daerah (propinsi) di Kementrian ketenagakerjaan.
- Apabila berhasil lolos dalam Seleksi daerah atau Nasional harapannya para juara LKS tersebut bisa ikut dalam TRAINING CENTER persiapan ASC. Hal ini akan mengkondisikan para juara ini dalam mempersipakan diri ke ajang WSC di tahun berikutnya.
- Apabila Para Juara LKS ini nantinya berkesampatan dikirim ke ajang Kompetisi ASC, maka akan ada tambahan pengalaman dalam mengikuti lomba di tingkat Internasional. Dan apabila berhasil di ajang kompetensi ASC tersebut tentunya yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk diikut sertakan dalam ajang WSC.
Pada Akhir Lomba LKS di jaka Baring Palembang, saya mengajarkan sistem pembuatan pola kepada para kompetitor yg mengikuti lomba. Sementara bagi guru-guru pendamping demo pelatihan pembuatan pola dilakukan saat lomba sedang berjalan.
Pada pelaksanaan LKS 2015 di Serpong, selain dibuka Boot untuk Demo Peserta Worldskills bidang Fashion Technology untuk WSC 2015 Brazil, Kami juga membuka booth pembelajaran praktek pembuatan pola yang dipandu oleh Anggun Nurdila (Juara LKS 2014 di Palembang). Tetapi peminat dari guru guru pendamping sangat sedikit. Hanya beberapa guru pendamping yang memanfaatkan untuk belajar sistem pembuatan pola tersebut. Tapi memang pemberitahuan untuk pembelajrab pola saat itu tidak di tulis dalam booth, mungkin ini juga yang membuat guru-guru pendamping menjadi tidak terlalu tau bahwa ada booth untuk pembelajaran pola.
Salah satu hasil nyata dengan menaikan soal LKS Nasional dengan level soal ASC dan WSC ternyata membawa hasil yang sangat baik. Pada pelaksanaan seleksi Nasional ASC dari kemenaker pada bulan november lalu, ternyata juara 2 LKS 2015 Serpong dengan nama Dina Nugrahani mampu bersaing dan lolos dalam seleksi nasional ASC dan akan mengikuti TC ASC pada januari 2016 s/d September 2016.
Tetapi Bila kita lihat dari Urutan Pemenang seleksi Nasional ASC tahun ini maka kita bisa melihat bahwa Juara 1, 2 Juga adalah Jebolan Ajang LKS Nasional tahun 2014 di Jakabaring , Palembang-Sumsel.
Karena Juara 1 dan Juara 2 dari Ajang Seleknas ASC itu adalah Anggun Nurdila (juara 1 LKS 2014) dan Ade Gunawan (Urutan 11 LKS Nasional 2014).
USULAN 2
Untuk mempersiapkan calon calon juara dari LKS ini maka peran dari
sekolah dan guru yang mendampingi para juara atau pelatih di sekolah sangat
berpengaruh.
Dengan soal yang dinaikan di tingkat LKS nasional mengikuti Level
ASC maupun WSC, maka pengkondisian para calon/ pembibitan para calon peserta
LKS menjadi sangat penting untuk diperhatikan, dan perlu dibuat strategi
penjaringan calon disekolah, sbb :
- Pelaksanaan LKS Nasional setiap tahun, sementara seleksi WSC hanya dilakukan di tahun genap, oleh sebab itu disarankan peserta LKS Nasional di Tahun Ganjil KALAU BISA DIPILIH dari siswa terbaik yang masih kelas 2, supaya kalau bisa memenangkan LKS, siswa tersebut masih ada di sekolah. Apabila siswa kelas 3 dan mampu meraih juara pada saat seleksi WSC kebanyakan dari mereka telah kuliah/ bekerja dan akan kesulitan dalam menghubungi mereka untuk mengikuti seleksi WSC.
- Peserta LKS di tahun Genap Sebaiknya Kelas 3, supaya lebih matang dalam masa pelatihan. Dan apabila mampu menjadi juara di LKS nasional, akan bisa mengikuti seleksi WSC, karena seleksi WSC memang dilaksanakan di tahun genap.
USULAN 3
Oleh karena itu para guru/ pelatih pendamping calon peserta LKS
Nasional dari setiap propinsi harus Memiliki kemampuan dalam menjaring
calon-calon terbaik. Selain itu para pendamping harus dibekali dengan pemahaman
soal lomba, system penilaian.
Untuk tujuan tersebut alangkah baiknya bila para guru pendamping bisa diikut sertakan dalam penjurian di
damping juri juri pengalaman dari ASC maupun WSC supaya apa yang dilombakan
dengan mengikuti kaidah system penilaian lomba, akan bisa diterapkan dalam
kegiatan Belajar Mengajar.
Apabila tidak memungkinkan untuk dilibatkan dalam penilaian,
minimal para juri juri ASC dan WSC pada saat Lomba LKS mengalokasikan waktu mereka
untuk memberikan pembekalan kepada para guru/ pelatih pendamping mengenai:
- Skop Materi Lomba dan pengembangannya di tahun lomba berikutnya
- Hal-hal yang berkaitan dengan program pelatihan para calon peserta lomba LKS dan penyusunan Program Persiapan calon peserta lomba LKS di sekolah masing-masing.
(Daripada para guru pendamping bengong di luar tempat Lomba, atau
malah menggangu konsentrasi siswanya saat Lomba)
USULAN 4
Informasi Mengenai Lomba ASC dan WSC, dalam hal lingkup materi,
system penilaian banyak tidak dipahami oleh para guru pendamping maupun siswa
maupun penonton, oleh sebab itu diharapkan dalam setiap pelaksanaan Lomba LKS
Nasional di dalam setiap bidang Lomba, harus diadakan DEMO PESERTA ASC
atau WSC.
Dalam Pelaksanaan LKS Nasional XXIII di Serpong tahun 2015, Demo
ini telah coba dilakukan di bidang lomba Ladies Dress Making dan Ladies and Men
Hair dressing.
Tetapi karena informal maka akomodasi dari calon peserta ASC dan
WSC yang melakukan demo pada ajang tersebut, masih menggunakan dana pribadi.
Karena hal ini penting untuk menarik minat para penonton dan para
guru-guru dan kepala-kepala sekolah yang hadir, dan menambah pemahaman tentang
ASC/WSC di masa mendatang, maka
seharusnya, AGENDA DEMO PESERTA ASC/ WSC ini menjadi Agenda Resmi penyelenggaraan LKS Nasional di semua bidang lomba yang
diikut sertakan dalam ASC maupun WSC.
Oleh karena itu harus ada Undangan resmi dan biaya akomodasi bagi
peserta yang bersangkutan.
Dan untuk keperluan Acara DEMO PESERTA ASC/ WSC tersebut, disetiap
bidang lomba diberikan RAW MODEL Tempat Lomba / Setting Tempat Lomba Seperti di
ASC maupun WSC.
No comments:
Post a Comment