Wednesday, March 21, 2012

Apakah Jabar masih menjadi Gadis Impian untuk Industri garmen?

Apakah Jawa barat masih menarik bagi investasi garmen, setelah terjadinya demo besar-besar yang juga menutup jalan tol. Dampak dari demontrasi ini tidak saja merugikan pengusaha-pengusaha yang karyawannya melakukan unjuk rasa, tetapi juga menyebabkan kerugian bagi masyarakat banyak.


Pertimbangan sikap para buruh dan lokasi perusahaan yang memiliki sarana dan prasarana yang baik ternyata tak mempengaruhi minat para investor untuk tetap bertahan di suatu daerah. Faktor yang mempengaruhi para investor ternyata juga dipengaruhi oleh Upah minimum Kabupaten kota, Oleh sebab itu saya mencoba menginformasikan UMK di Jawa barat, apakah ini bisa mempengaruhi para investor u/ datang, mari kita sama sama lihat.

• Kota Bandung Rp 1.271.625,-
• Kota Cimahi Rp. 1.224.442,-
• Kab. Bandung Rp 1.223.800
• Kab. Bandung Barat Rp 1.236.991
• Kota Tasikmalaya Rp 950.000,
• Kab. Bekasi Rp 1.491.866,
• Kota Bekasi Rp 1.422.252,
• Kab.Bogor Rp 1.269.320,
• Kab. Sukabumi Rp 885.000,
• Kota Sukabumi Rp. 890.000,
• Kab. Cianjur Rp 876.500,
• Kab. Cirebon Rp 956.650,
• Kab. Indramayu Rp 994.864.
• Kota Depok Rp 1.424.797 (98% KHL),
• Kota Banjar Rp 780.000 (86,25% KHL),
• Kab. Sumedang Rp 1.007.500 (81,3% KHL),
• Kab. Garut Rp 880.000 (92,04% KHL),
• Kab. Ciamis Rp 793.750 (86,90% KHL),
• Kab. Subang Rp 862.500 (78,88% KHL),
• Kab. Purwakarta Rp 1.047.500 (84,17% KHL),
• Kab. Karawang Rp 1.269.227 (91,50% KHL),
• Kota Bogor Rp 1.174.200 (99,20% KHL),
• Kab. Majalengka Rp 800.000 (88,59% KHL),
• Kota Cirebon Rp 980.000 (99,95% KHL),
• Kab. Tasikmalaya Rp 946.000 (96,55% KHL) dan
• Kab. Kuningan Rp 805.000 (93,70% KHL).

Baru-baru ini Kabupaten Majalengka banyak dilirik oleh para investor, dikarenakan UMKnya yang masih Rp. 800.000,-. Pertimbangannya bukan hanya UMK ternyata pertimbangan pembangunan bandara untuk memindahkan bandara Husein sastra negara bandung yang akan di pindahkan ke kilijati menjadi faktor penetu juga. Pembangunan Jalan Tol menuju bandara pasti akan mempengaruhi mobilitas

No comments: