Saturday, March 3, 2012

Dual System Training

Menghadapi persaingan yang semakin tajam dan ketat di era globalisasi, tantangan utama ke depan adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen. Dalam menyikapi SDM yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri. Pihak dunia usaha/industri dengan lembaga diklat baik pendidikan formal, informal, maupun yang dikelola oleh industri, sebaiknya dapat bekerjasama atau bersinergi.

Saat ini dalam setiap bidang kerja dibutuhkan para pekerja yang memiliki kompetensi kerja yang baik. Definisi ‘Kompetensi’ adalah  :  Kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Tantangan bagi dunia pendidikan adalah bagaimana kita bisa mebentuk setiap Individu yang bisa menyerap pengetahuan dengan baik dan mampu menerapkan pengetahuannya itu menjadi suatu tindakan/ keterampilan yang memadai seperti yang dibutuhkan oleh pekerjaan yang ditanganinya, selain itu mempunyai sikap/ethos kerja yang baik. 





Pusat Pelatihan Garmen Bandung (PPGB) akan melatih para operator, supervisor, teknisi mesin jahit, tenaga administrasi dan staff manajemen di Industri garmen dimasa mendatang dengan mengembangakan kompetensi masing-masing. Tujuannya adalah agar nantinya mereka mampu berkembang karena bekal yang diberikan adalah kemampuan dasar dan kemauan untuk mengembangkan diri secara personal (Self Development capability).  Dari hasil analisa di lapangan, kebanyakan dari mereka yang berulah adalah : mereka-mereka yang tidak kompeten dan mendapatkan teguran (teguran dimaksud untuk para pekerja dapat memperbaiki) . Tetapi bila tidak dibekali dengan dasar kompetensi yang benar dan kemauan untuk mengembangkan diri, teguran ini akan membuat mereka tidak senang dan berulah.


Faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan sebuah pelatihan adalah bagaimana para instruktur/ trainer/ guru mengenal betul kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan industri. Selain itu para instruktur. trainer/ pelatih harus mampu menyampaikan dengan efektif dan benar saat mentransfer setiap keterampilan / ilmu kepada para muridnya. Apabila tidak memahami dengan baik, maka cara yang baik yang bisa kita lakukan adalah dengan bekerjasama dengan industri terkait, dan menempatkan mereka dalam industri, supaya saat mereka belajar dan ketika mereka masuk ke industri segera setelah mereka belajar, mereka akan mencoba mengaplikasikan apa yg dipelajari. Apabila di tempat kerja saat mereka mengaplikasikan sesuatu, mereka menemukan masalah, dan mereka belum ketemu solusi, mereka dapat menanyakan kepada para pengajarnya dan mereka akan mencoba menerapkan solusi yg diberikan oleh para pengajar saat mereka ke industri.

Sistem ini telah lama digunakan dinegara lain, seperti : Jerman, Finlandia, Autria, swiss dan perancis. Sistem dual sistem akan membantu para siswa untuk memahami pemasalah pekerjaan secara komprehensif dan dapat melakukan analisa, pengembangan dan introspeksi. Jadi mereka tidak belajar permasalahan yang dihadapi di tempat kerja mulai dari 'nol', tetapi mereka bisa belajar sambil kerja " Learning by doing". bukan "Try and Error". Ini pula yang membuat setiap pelajaran bisa diserap secara efektif oleh para siswa, sehingga tingkat keberhasilan  dari sistem pembelajaran seperti ini akan menjadi lebih baik.

No comments: