Monday, March 5, 2012

Perkembangan Industri Garmen dari Masa ke masa

Salah satu moment terpenting yang pernah terjadi di dunia adalah peristiwa yang dinamakan "Revolusi Industri". Pertama terjadi DI Inggrirs sekitar tahun 1750-an. Pada saat Revolusi industri ini dimulai saat ditemukannya mesin-mesin yang bertenaga listrik/ uap mulai mengantikan tangan-tangan manusia dalam melakukan perbagai pekerjaan. Saat itu pekerjaan tangan ini sudah tidak mulai dominan lagi, dan mulai tergantikan oleh munculnya mesin-mesin.

Tahun 1800-an dapat dipastikan bahwa revolusi industri ini mulai meyebar ke seluruh eropa dan amerika. Momentum yang terpenting adalah peristiwa yang terjadi di Amerika dimana para pekerja berpendidikan dan terampil mulai memproduksi produk-produk dalam jumlah yang banyak (massal). Perkembangan ini mulai ditandai dengan munculnya pabrik-pabrik besar, dan tentunya membutuhkan sarana-prasaran angkutan, dan mulai dibangungnya infrastruktur jalur distribusi. maka pada Tahun 1850 (revolusi industri ke-2) mulai dibuat jalur kereta api.

Pada Tahun 1900-an Revolusi industri mulai menyebar ke Rusia, China dan Asia tenggara. Apa yang terjadi di Eropa dan Amerika yaitu tumbuhnya Pabrik-pabrik besar, ternyata terjadi juga di kawasan ini.
Perkembangan Industri Garmen di mulai dengan dimulainya perkembangan mesin-mesin pembuat kain, baik yang menggunakan sistem rajut maupun dengan sistem tenun. Didalam Bidang Garmen/ pembuatan pakaian, yang pada jaman dahulu dikerjakan dengan tangan, mulai dikerjakan dengan menggunakan mesin-mesin, saat itu di Eropa muncul mesin-mesin jahit pertama seperti Singer (Inggris) dan Pfaf (Jerman).

Perkembangan teknologi menyebabkan  perkembangan ekonomi di kawasan eropa dan amerika, yang menyebabkan tenaga manusia menjadi mahal. Hanya industri-industri yang mampu mem ayar dengan upah yang tinggi yang masih bisa bertahan. Maka industri-industri yang menggunakan tenaga manusia mulai mengalami mutasi/ perpindahan secara alami, dari daerah yang memiliki perekonomian yang baik ke perekonomian yang kurang baik. Industri Garmen pun mulai berpindah kenegara-negara timur dan bahkan sampai ke benua asia, yang saat itu masih mengalami kesulitan secara ekonomi. Perpindahan industri garmen didahului dengan berpindahnya pabrik-pabrik kain dari Eropa ke Asia sekitar tahun 1900-an.

Awal Tahun 1950 terjadi demo besar-besaran di eropa dimana butuh-buruh pabrik garmen di Eropa dan Amerika kejalan-jalan, mereka mengusung spanduk-spanduk yang intinya memprotes kebijakan pemerintah : Mereka membentangkan spanduk : "SAVE OUR JOBS : LIMITS IMPORT" , "President Bush: Dont Veto our jobs".
Mengapa hal ini terjadi karena para pebisnis lebih memilih meng import pakaian-pakaian ke negara asia, karena harga yang ditawarkan bisa jauh lebih murah, karena memang upah buruh di asia masih rendah saat itu. Karena maraknya Demonstrasi yang dilakukan para buruh, maka pemerintahpun mengambil kebijakan dengan membatasi import dengan memberlakukan sistem "Quota".

Perkembangan Garmen di Asia dimulai pada awal tahun 1950-an dengan banyaknya industri garmen di Jepang. (Industri mesin jahit mulai banyak berkembang di Jepang sejak Tahun 1920-an, saat itu mulai muncul mesin-mesin jahit seperti : "Juki", "Brother", "Pegasus", dll.
China yang juga berkembang dalam industri garmen, tetapi tidak bisa berdagang dengan eropa, karena berbagai issue HAM, maka muncul tahun 1960-an Hongkong mulai mengembangkan industri garmen. Hongkong saat itu menjadi pusat terbesar perdagangan Garmen dunia.
Tahun 1970-an, Industri Garmen mulai bergeser ke Taiwan, China dan Korea Selatan. China terus mengembangkan dan semakin kuat sampai saat ini, karena luasnya daerah dan banyaknya pekerja di China. Tetapi hal inipun mulai bergeser saat chinapun memulai mengutamkan industri-industri yang menggunakan teknologi (lihat postingan saya sebeumnya).

Kebangkitan Industri garmen besar di Asia tenggara (mulai unjuk gigi) sebenarnya ketika tahun 1975-an, karena China tidak bisa melakukan hubungan bilateral dengan eropa dan amerika dan dengan adanya sistem QUOTA, china tidak banyak memiliki quota.

Di kawasan Asia Tenggara yang berkembang adalah : Indonesia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar. Kemudian bergeser ke negara Asia lainnya seperti Srilanka, Bangladesh, Philipines. Beberapa specialisasi muncul Di India, kemudia, dengan menguatnya industri Tenun Kotak dan denim di India.

NATHANAEL SURYADI
Konsultan dan Trainer Garmen
Ketu Juri nasional Lomba Kompetisi Nasional Fashion Technology
Ketua Juri Asean Skill Competition trade Fashion Technology
Juri Worldskills Competition Trade Fashion Technology
Direktur Kompartemen Garmen PIKI (Persatuan Instruktur Kompeten Indonesia)

1 comment:

Asaz said...

wah ini jadi belajar sejarah lagi, info bagus sobat