Friday, June 17, 2011

KAIZEN = CONTINUOS IMPROVEMENT

Perbaikan yang terus menerus diharapkan terjadi dalam setiap aspek kehidupan, karena perbaikan yang terjadi dimanapun akan mempengaruhi pada hasil. Dalam Kehidupan bila kita berubah menjadi lebih baik dari sehari kesehari maka apa yang kita kerjakan, akan membaik.

Industri di Indonesia harus mengupayakan perbaikan dalam setiap proses yang dijalankannya, karena persaingan global mengharuskan Industri kita bebenah, bila tidak ingin tergeser oleh persaingan global.

Perbaikan yang diharapkan biasanya, adalah bagaimana meningkatkan Efektivitas kerja, bagaimana meningkatkan effisiensi, bagaimana meningkatkan produktivitas kerja.

PENINGKATAN EFEKTIVITAS KERJA
Efektif dalam melakukan pekerjaan artinya bahwa setiap unit produksi bisa mengurangi produk gagal/ masalah. Apabila terjadi produk yang bermasalah, dan tidak dapat di terima oleh customer, artinya produk tersebut harus diperbaiki. Artinya ada waktu yang dibuang lagi untuk memperbaiki produk, padahal bila kita tidak membuat produk yang bermaslah, berarti seluruh waktu yang kita punyai akan sepenuhnya dipakai untuk berproduksi.
Makin Sedikit Kesalahan yang dilakukan maka makan besar pula persentasi efektivitas kerja kita.

PENINGKATAN EFFISIENSI KERJA
Effisiensi diperlukan supaya setiap pekerjaan bisa dibuat dengan besaran biaya yang se minimal mungkin. Ada orang yang berpikiran kurangi saja biaya-biaya dengan membeli bahan yg lebih murah, menggunakan tenaga yang lebih murah supaya biaya produksi bisa di tekan. Menggunakan produk murah bukan berarti kita bisa meningkatkan effsiensi, bisa jadi malah menjadi boros. Karena kunci daripada Effsiensi itu sendiri bukan dari penggunaan Bahan atau tenaga murah, tetapi tergantung pada kemampuan individu pelaksana, pamahaman strategi, pemahaman teknis yang lebih baik, sehingga bisa menggunakan tenaga sesedikit mungkin karena ada teknologi lain yang bisa menggantikan tenaga tersebut, malah bisa jadi hasilnya bisa lebih banyak. Kadang dilematis karena mungkin saja teknologi itu harus dibayar dengan harga yang tidak sedikit. Tetapi bila digunakan dalam jangka waktu yang panjang bisa sangat bermanfaat.
Bisa juga dengan menggunakan metode kerja yang lebih baik, sehingga bisa dilakukan dengan lebih cepat walaupun menggunakan jumlah tenaga dan waktu kerja yang sama.

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA
Produktivitas adalah salah satu yang diharapkan oleh para pengusaha, karena dengan makin produktif suatu unit kerja ada orang yang mengkaitkan dengan biaya (overhead cost) menjadi lebih kecil, karena dengan menggunakan biaya yang sama mendapatkan hasil yang lebih banyak. Sama seperti Effisiensi Produktivitas banyak dipengaruhi oleh perbaikan Kompetensi, teknologi, metode kerja.

REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri yang terjadi di Inggris pada Tahun 1760-1860, terjadi karena berbagai macam faktor : politik, ekonomi, sosial budaya. James watt  ( 19 january 1736 - 25 Agustus 1819 )  Penemu mesin uap salah satu yang menyebabkan revolusi industri yang terjadi di kawasan eropa. Ketika mesin uap mulai ditemukan, banyak teknologi mulai menggunakan mesin uap yang tentunya akan mengurangi tenaga manusia, karena terganti oleh tenaga uap. penggunaan tenaga uap itu bukan hanya mengurangi tenaga manusia tetapi mempengaruhi juga hasil yg lebih banyak dan lebih baik. Secara sosial terjadi juga ada sdm yg mampu mengoperasikan mesin uap/ ada pengusaha yang  mampu membeli mesin itu sehingga hasilnya lebih berlimpah. Sehingga mulai terjadi gap sosial yang lebih jelas. Ketika banyak industri makin merata di kawasan eropa, hal ini pun mulai memakmurkan kehidupan masyarakatnya, sehingga Eropa kekuarangan SDM yang mau menjadi operator, sehingga mulai ditarik para pekerja-pekerja dari daerah yg lebih miskin untuk bekerja di eropa.
Karena Lahan yang terbatas pula, akhirnya industrinya yang bergeser ke daerah lain. Inilah akibat dari Revolusi Industri yang akhirnya terus berkembang sampai saat ini, masing-masing negara berlomba-lomba untuk menguasai teknologi, untuk menguasai perekonomian negara masing-masing.

PERBAIKAN TERUS-MENERUS MENDORONG PERKEMBANGAN INDUSTRI
Kalau kita melihat sejarah Revolusi Industri di mulai dari Eropa (Inggris), dan meilhat perkembangan perekonomian di Eropa, Amerika, ASia, Affrika, maka kita bisa meilhat dengan jelas bahwa mereka-meraka yang terus-menerus melakukan perbaikan akan mendapatkan hasil.
Di Negara Asia : Negara-negara seperti :Jepang, Singapura, Korea, India  dan sekarang Raksasa baru China, Memulai pertumbuhan ekonomi mereka dengan melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

Perbaikan Berkesinambungan itu sendiri akan berpusat pada hal-hal yang sangat simple : Kita di Indonesia mungkin pernah mendengar prinsip perubahan  yang sangat luar biasa dari seorang Kyai yang sangat terkenal, bapak Abdullah Gymnastiar (AA GYM). Beliau selalu berbicara untuk memulai suatu perubahan mulailah dari 3M : Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal yang kecil, Mulailah dari sekarang. (Mohon maaf untuk AA Gym : saya mencantumkan foto AA tanpa seijin AA, mudah-mudahan dibukan pintu maaf yang sebesar-besarnya untuk hal ini, karena saya ingin banyak yang bisa diubahkan dari apa yang pernah AA ajarkan)
Kalau kita lihat dari 3 M tadi :
 1. Mulailah dari Diri Sendiri
Sebetulnya perubahan yang bisa kita lakukan tidak jauh dari yang kita miliki, kita kerjakan dan kita jalankan saat ini. Inti dari Perubahan sebenarnya bermulai dari apa yang kita lakukan, apakah sudah benar atau tidak, kalau tidak benar bagaimana sebaiknya kita mengerjakan supaya benar, dalam arti yang lebih luas kita harus bisa mempelajari apa yang kita kerjakan. Di Eropa mereka melakukan "WORK STUDY". Work study ini dilakukan untuk mencari metode baru supaya bisa mendapatkan hasil terbaik. Dengan pencatatan yang sistematis kita bisa mendapatkan data-data yang lengkap tentang bagaimana kita melakukan pekerjaan, dengan alat apa kita kerjakan, dengan metode apa kita melakukannya, melibatkan pergerakan yang seperti apa selama kita melakukan pekerjaan tersebut, dan melalui pengukuran yang kita lakukan kita juga bisa mendapatkan data berapa lama kita melakukan pekerjaan tersebut. Dengan mempelajari pekerjaan yang kita lakukan, kita bisa mulai mencari cara baru, metode baru, alat baru, peningkatan kompetensi tertentu dan lain-lain sampai kita bisa menemukan hasil yang terbaik, catatan waktu terbaik.

2. Mulai dari hal yang kecil
Kadang-kadang dalam "workstudy" kita bisa mulai dari hal-hal yang kecil misalnya : Kita membersihkan area tempat kerja supaya lebih sehat, lebih nyaman. Memiliki tempat kerja yang nyaman akan memberikan suasana hati yang baik dalam bekerja. Dengan suasana hati yang baik dalam bekerja bisa melakukan pekerjaan lebih serius, lebih sungguh-sungguh dalam bekerja, sehingga kita bisa mendapatak hasil, lebih cepat, lebih sempurna.
Hal kecil lainnya misalnya kita bisa Menata tempat kerja kita supaya bisa lebih terang atau lebih leluasa tidak terhambat dalam melakukan pergerakan. Di Jepang ada prinsip 5 S (seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Bila tempat kerja kita bersih, resik, rapih maka kita akan lebih mudah dalam melakukan pekerjaan kita. Bila alat-alat tersusun rapih pada tempatnya, maka kita tidak perlu sulit mencari saat kita membutuhkan, sehingga waktu yang digunakan dalam melakukan pekerjaan bisa lebih singkat. Dalam suatu penyelidikan yang dilakukan dikalangan pekerja muda di Amerika serikat didapatkan bahwa lebih dari 35% waktu kerja terbuang karena harus mencari sesuatu yang lupa kita taruh. Hal yang paling kecil saja Apabila kita sembarangan menyimpan file dalam komputer tanpa menyusun folder-folder apa untuk kepentingan apa, maka kita bisa seharian mencari file yang kita simpan dalam komputer kita sendiri pada saat membutuhkannya. Apabila baru dibuat, mungkin bisa kita lihat dalam Recent file tapi bila sudah beberapa waktu?, bila kita ingat nama filenya, bisa kita temukan dengan fungsi "search", bila kita lupa???.

3. Mulai dari saat ini
DOnt Leave it until tommorow. What you can do Today, Do it. Kadang menunda-nunda pekerjaan membuat kita kembali dalam kondisi awal, sehingga kita tidak bisa mencapai hasil maksimal. Belum lagi adanya rasa malas yang menyebabkan kita menunda pekerjaan kita tersebut.
Saat Menonton Metro TV dalam Acara Metro Teguh Golden Way, Pak Mario Teguh, menyampaikan : "Kita harus mempunyai keterdesakan Artifisial". Apa contoh dari keterdesakan Artifisial ini adalah kita harus mempunyai target yang tidak mungkin dicapai, sehingga kita bisa memposisikan diri kita pada posisi yang terdesak, misalnya dengan Mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan yang lebih besar dari kemampuan kita. Pada saat banyak orang tidak bisa / tidak mau mengerjakan, kita menyatakan bahwa kita mau mencoba melakukan pekerjaan tersebut, sehingga kita bisa melakukan pekerjaan itu seperti seseorang yang sedang dikejar seekor Anjing Gila. Kenapa ada orang yang mampu melakukan pekerjaan dalam keadaan tersebut????
Ada orang yang mencoba menanamkan dalam dirinya dan menetapkan target, bahwa ia harus mencapai kakayaan dalam usia semuda mungkin, sehingga dia menetapkan target-target dan bekerja secara keras untuk mencapai targetnya tersebut dan melakukan tahapan-tahapan pekerjaannya seperti dikejar Anjing Gila.
Ada orang yang bergerak dalam kurva yang sangat lambat sehingga pencapaiannya menjadi lebih sedikit dalam yang sudah tua, sehingga bila ia mengalami sakit atau kejatuhan, maka capaian recoverynya juga sedikit dan dalam keadaan yang tidak baik.
Tapi ada orang yang sudah mencapai keberhasilan yang sangat baik Sehingga kurva yang dicapaipun tinggi dan baik dalam usia yang sangat muda. Sehingga ketika dia sakit, ada kegagala, dia bisa memulai bangkit dan mencapai recovery dalam kondisi yang masih baik (Lihat kurva di Gambar acara "Metro Teguh Golden Way"). Jadi BIla kita mulai dari saat ini , mulai dari sekarang dalam melakukan perbaikan Maka kita akan Mencapai keberhasilan secepat mungkin.

Akhirnya saya berharap para pembaca sekalian mulai, menciptakan/ melakukan perbaikan-perbaikan supaya nantinya kita bisa mendapatkan hasil pekerjaan / capain yang lebih baik.

Salam dan sukses Selalu
Nathanael Suryadi

Penulis adalah Trainer Garment Enggineering dan Konsultan Industri garment yang memiliki pengalaman  27 tahun di Industri Garment. Dan Ketua Juri Lomba Fashion Technology di Tingkat Nasional dan ASia Tenggara, dan Jury di Lomba Fashion Technology Tingkat Dunia. Penulis juga adalah Ketua Manajemen mutu di LSP Garmen dan LSP INTALA. JUga menjadi salah satu direktur kompartemen bidang Garment di PIKI (Persatuan Instruktur Kompeten Indonesia).

No comments: