Wednesday, February 29, 2012

Standar Kompetensi Operator Mesin jahit Industri

Standar Kompetensi menjahit operator industri garmen dan seorang operator tailor berbeda, karena di industri garmen menggunakan line system, dimana setiap operator tidak menjahit seluruh bagian baju, tetapi dipecah menjadi proses-proses tertentu. Misal untuk menjahit kaos dengan kerah bundar, maka meraka membagi menjadi proses-proses : Obras kerah bundar, Balik Kerah dengan tangan, Sambung bahu, Pasang kerah, proses heming tangan, sambung/pasang tangan, proses jahit pinggir, proses heming bottom.
Jumlah operator dalam setiap proses berbeda tergantng dari tingkat kesulitan dan jumlah target harian (Daily output). Kebutuhan operator itu akan di hitung melalui beban kerja dalam setiap prosesnya. (cara menghitung BK telah saya sampaikan dalam postingan terdahulu).

Standar Kompetensi operator Menjahit industri Garmen saat ini adalah sbb :
  1. Operator Muda Menjahit
  2. Operator mampu menjahit paling sedikit 5 proses dengan menggunakan mesin jahit jarum 1 atau mesin obras
  3. Operator Madya Menjahit
  4. Operator mampu menjahit dengan menggunakan alat-alat bantu menjahit seperti : corong, cetakan kertas/ acrylic dan mampu mengoperasikan lebih dari 3 macam mesin jahit selain mesin jahit jarum 1/ mesin obras (mesin jahit jarum 2, mesin bartek, mesin pasang kacing. mesin overdeck, mesin lubang/ pasang kancing.
  5. Operator Mahir Menjahit
  6. Operator mampu menjahit gabung komponen-komponen dan proses-proses tersulit dalam seluruh rangkaian proses menjahit dan mampu mengoperasikan semua jenis mesin jahit
  7. Staff Ahli Menjahit (sample)
  8. Staff ahli menjahit mengerti urutan/ tertib jahit/ flow proses menjahit semua item produk : Baju kemeja, Celana, Jaket, tas, Topi, dll dan mampu menjahit seluruh proses jahit, dengan semua jenis mesin jahit.
  9. Supervisor Menjahit
  10. Supervisor Menjahit mampu membagikan memecah proses jahit dan menunjuk operator yang akan mengerjakan proses tersebut serta menyusun posisi (layout) mesin supaya bisa seefisien dan se eefktif mungkin dalam pencapai hasil line secara keseluruhan dan mampu mengawasi para operator dalam pencapai target per orangan maupun target line setiap jam setiap harinya.
Saat ini standar Kompetensi menjahit yang ada belum mengacu pada standar kompetensi industri, sehingga perlu dilakukan review terhadap standar yang sudah ada, supaya nantinya setiap orang yang telah disertifikasi berdasarkan standar yang telah mengacu pada standar kebutuhan industri, bisa langsung diterima oleh industri. Dan artinya bahwa operator-operator itu telah kompeten pada standarnya. Hal ini diperlukan supaya tidak perlu dilakukan seleksi ulang oleh para HRD perusahaan dan mencegah tingginya angka pergantian pekerja karena kurang kompetensi (Turn over).

Nathanael Suryadi
Garmen Engineering Trainer and Consultant
Fashion Technology Expert for Worldskill Competition
Fashion Technology Chief Expert for Asean Skill Competition
Ladies dress Compartement Director of PIKI (persatuan Instruktur Kompeten Indonesia)

No comments: